Film Dokumenter ini menceritakan tentang Lomban Jepara yang diselenggarakan setiap tahun pada hari ketiga setelah Idul Fitri di Kabupaten Jepara. Lomban Jepara ini diceritakan dengan sudut pandang seorang perempuan (Andini) pemilik kerbau yang kehilangan kerbau kesayangannya (Mahesa), Kerbau ini adalah sahabatnya sejak kecil. Mahesa dipilih untuk Lomban tahun ini (2019). Meskipun Andini berusaha menolak, akan tetapi ia tak Kuasa. Andini sadar bahwa Lomban diselengarakan untuk kesejahteraan masyarakat banyak (Nelayan). Ego pribadinya harus kalah dengan kepentingan yang lebih besar, kepentingan masyarakat (Nelayan). Ini adalah mimpi buruk bagi Andini, tapi ia tak kuasa menolaknya, meskipun ia sedih kehilangan Mahesa, tapi ia tahu banyak orang yang bahagia menyambut Lomban, ya Kesedihan untuk Kebahagiaan. Meskipun berat hati, Andini tetap ikut dalam arak-arakan dan penyembelihan untuk melepas Mahesa. Melalui sebuah prosesi, Kepala Mahesa kemudian ditempatkan disebuah kapal bersama uborampe, kemudian dibawa ke tengah laut. Kepala Mahesa di larung ketengah laut bersama kapal dan uborampe. Diakhir cerita Andini mengirim bunga tanda cinta di pesisir pantai. Selamat jalan Mahesa.